Tunawicara
merupakan individu yang mengalami kesulitan berbicara. Hal ini dapat
disebabkan oleh kurang atau tidak berfungsinya alat-alat bicara, seperti
rongga mulut, lidah, langit-langit dan pita suara. Selain itu, kurang
atau tidak berfungsinya organ pendengaran, keterlambatan perkembangan
bahasa, kerusakan pada system saraf dan struktur otot, serta
ketidakmampuan dalam control gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan
dalam berbicara. Di antara
individu yang mengalami kesulitan berbicara ada yang sama sekali tidak
dapat berbicara, dapat mengeluarkan bunyi tetapi tidak mengucapkan
kata-kata dan ada yang dapat berbicara tetapi tidak jelas.
Masalah yang utama pada diri seorang tunawicara adalah
mengalami kehilangan atau terganggunya fungsi pendengaran (tunarungu)
dan atau fungsi bicara (tunawicara), yang disebabkan karena bawaan
lahir, kecelakaan maupun penyakit. Umumnya anak dengan gangguan dengar
(wicara) yang disebabkan karena faktor bawaan (keturunan/genetik) akan
berdampak pada kemampuan bicara Walaupun tidak selalu. Sebaliknya anak
yang tidak atau kurang dapat bicara umumnya masih dapat menggunakan
fungsi pendengarannya walaupun tidak selalu.
Walaupun seseorang menderita tuna wicara, tetapi ia masih tetap bisa berkomunikasi dengan orang yang normal melalui sebuah tulisan atau gerakan isyarat. Umumnya orang-orang yang cacat justru memiliki keahlian yang luar biasa yang belum tentu orang normal bisa melakukannya. Sehingga mereka ingin berusaha keras agar mereka bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain walaupun kondisi mereka cacat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar