Selasa, 30 April 2013

PANDANGAN HIDUP SEORANG TUNA WICARA

Tunawicara merupakan individu yang mengalami kesulitan berbicara. Hal ini dapat disebabkan oleh kurang atau tidak berfungsinya alat-alat bicara, seperti rongga mulut, lidah, langit-langit dan pita suara. Selain itu, kurang atau tidak berfungsinya organ pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan pada system saraf dan struktur otot, serta ketidakmampuan dalam control gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam berbicara. Di  antara individu yang mengalami kesulitan berbicara ada yang sama sekali tidak dapat berbicara, dapat mengeluarkan bunyi tetapi tidak mengucapkan kata-kata dan ada yang dapat berbicara tetapi tidak jelas.

Masalah yang utama pada diri seorang tunawicara adalah  mengalami kehilangan atau terganggunya fungsi pendengaran (tunarungu) dan atau fungsi bicara (tunawicara), yang  disebabkan karena bawaan lahir, kecelakaan maupun penyakit. Umumnya anak dengan gangguan dengar (wicara) yang disebabkan karena faktor bawaan (keturunan/genetik)  akan berdampak pada kemampuan bicara  Walaupun tidak selalu. Sebaliknya anak yang tidak atau kurang dapat bicara umumnya masih dapat menggunakan fungsi pendengarannya walaupun tidak selalu.

Walaupun seseorang menderita tuna wicara, tetapi ia masih tetap bisa berkomunikasi dengan orang yang normal melalui sebuah tulisan atau gerakan isyarat. Umumnya orang-orang yang cacat justru memiliki keahlian yang luar biasa yang belum tentu orang normal bisa melakukannya.  Sehingga mereka ingin berusaha keras agar mereka bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain walaupun kondisi mereka cacat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar